Pernah Anda mendengar nama Alexander Osterwalder? Beliau
adalah pencetus dari Bisnis Model Canvas (BMC). Dalam bukunya yang berjudul
Business Model Generation, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework
sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam
sebuah model bisnis.
Mengapa harus belajar Model Bisnis Canvas?
Karena lewat BMC kita mampu membuat management strategi
bisnis yang memungkinkan kita menggambarkan, mendesain, kemudian mengerucutkan
beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh, sehingga
menguatkan pondasi bisnis yang sedang dijalankan.
Menggunakan Business Model Canvas, diharapkan dapat meraih 3
hal yaitu (1) Focus: mempersingkat tanpa mengurangi nilai deskripsi dari bisnis
model traditional yang terlalu rumit. (2) Flexibility: kemudahan untuk
melakukan perubahan yang ada pada Business Model Canvas. (3) Transparency: lebih
mudah dipahami oleh tim sehingga tim bisa lebih memahami operasional
perusahaan.
Menjabarkan model bisnis dengan benar akan membantu kita
menemukan tujuan bisnis secara jelas dan membahas tentang target apa yang harus
dicapai terlebih dahulu. Dan berbicara mengenai pembahasan Model Bisnis Canvas,
kali ini TDA Jentago akan menggelar Workshop Bisnis Model Canvas yang dibawakan
langsung oleh Daeng Faqih, owner Frame Indonesia.
Daeng Faqih akan membahasnya lebih rinci mengenai salah satu
model bisnis yang sudah cukup dikenal dengan Model Bisnis Canvas. Seperti apa
dan bagaimana cara kerjanya, berikut ulasannya pekan depan.
Minggu/15/April/2018/ Planet Beckham Sungguminasa Gowa.
Workshop Bisnis Canvas akan membantu kita untuk lebih mudah memahami Bisnis
Model Canvas. Maka dari itu, workshop ini penting bagi usaha yang baru
berjalan. Menggunakan proses BMC ini, pemilik usaha dapat merancang tahap awal
hingga akhir, sehingga pengaturan hubungan dengan pelanggan mampu diatur lebih
lanjut. Saff_DC.